Pada
awal revolusi industri, khususnya era
1960 dan 1970 mesin – mesin otomatis dikendalikan oleh pengendali terprogram
tetap dengan pengawatan yag biasa dikenal sebagai sistem kendali konvensional
menggunakan rele – rele elektromagnetik. Sebuah
mesin otomatis membutuhkan banyak rele yang dirangkai dalam sebuah panel
kontrol. Semakin kompleks kerja suatu mesin otomatis, maka jumlah rele yang
dibutuhkan akan semakin banyak, begitu juga dengan pengawatannya.
Tahun
1970 merupakan awal ditemukannya teknologi Programmable
Logic Controller (PLC) yang merupakan regenerasi teknologi mikroprosesor (μP). PLC mampu menggantikan fungsi
beberapa rele sekaligus, sehingga dimensi panel kontrol PLC menjadi lebih kecil
dan pengawatannya juga lebih sedikit dari sistem konvensional.
Programmable logic controller (PLC) yang pertama telah dikembangkan oleh para insinyur General Motor pada tahun 1968, saat mana perusahaan menemukan jalan buntu untuk mencari pengganti sistem kontrol rele yang sangat komplek. Sehingga ditetapkan bahwa sistem kontrol baru ini (PLC) harus memenuhi beberapa persyaratan yang sekaligus merupakan keuntungannya, yaitu sebagai berikut: Pemrograman sederhana, Perubahan program tanpa harus merubah sistem (tidak ada perubahan instalasi di dalamnya), Lebih kecil, lebih murah dan lebih stabil dari pada hubungan sistem kontrol rele, Sederhana, biaya perawatan murah
Perkembangan berikutnya difokuskan di dalam sistem yang memungkinkan sambungan dilakukan secara seerhana untuk sinyal-sinyal biner. Ketentuan-ketentuan seperti bagaimana sinyal-sinyal dihubungkan adalah menjadi bagian tugas di dalam program kontrol. Dengan sistem kontrol baru ini menjadi mungkin untuk pertama kali merencanakan sinyal-sinyal pada layar dan menyimpan di dalam penyimpan elektronik.
Sejak itu, tiga dekade telah dilewati, hingga kemajuan yang sangat pesat telah dilakukan di dalam pengembangan elektronik mikro, seperti halnya pada PLC. Misalnya, bagaimana mengoptimalkan program tanpa harus khawatir dengan kapasitas memori yang terbatas. Sekarang hal ini menjadi sesuatu yang sangat mudah untuk diatasi.
Selain itu, jangkauan fungsinya telah berkembang sangat pesat. Limabelas tahun yang lalu, visualisasi proses, dan proses analog dengan menggunakan PLC sebagai kontrol dianggap sebagai suatu impian. Sekarang, pendukung dari fungsi-fungsi ini telah menyatu dengan banyak PLC.
Saat ini, PLC telah banyak digunakan sebagai pengendali mesin – mesin otomatis di industri. Beberapa macam aplikasi PLC yang umum ditemukan di industri antara lain; Material Handling, Sistem Conveyor, Mesin Pengepakan, Kendali Robot Tangan, Kendalu Pompa, Kendali Kolam Renang, Water Treatment, Plan Proses Kimia, Industri Kertas, Pabrik Kaca, Pabrik Semen, Industri Percetakan, Plan Electro-plating, Industri Makanan, Peralatan mesin, Industri tembakau, Industri Semikonduktor, Pabrik Gula, Pabrik rokok, Kendali AC, Power Station Plant, Kendali Proses Monitoring, Industri Peralatan Elektrik/elektronik, Pabrik disk drive, Pabrik Minyak Bumi, Sistem lampu lalu lintas, Stasiun Kendali Kereta, Pabrik Plastik, Pabrik mobil/motor, Pabrik Pembuat Chip, Sistem Kendali Generator, Parkir Otomatis.
No comments:
Post a Comment